LATAR BELAKANG
Perpustakaan perguruan tinggi memiliki peran yang penting dalam mendukung bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Namun era pasca pandemi, transformasi digital dan society 5.0 ternyata membawa tantangan dan peluang baru bagi perpustakaan perguruan tinggi.
Dalam era pasca pandemi, di mana kegiatan belajar dan penelitian mengandalkan teknologi digital, perpustakaan perguruan tinggi harus menjadi pusat informasi yang tanggap terhadap perubahan dengan memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. Perpustakaan diharapkan mampu memberikan akses yang mudah dan cepat ke sumber daya informasi yang relevan, meningkatkan literasi informasi dan mendukung penelitian inovatif.
Peningkatan sumber daya perpustakaan perguruan tinggi menjadi strategi yang penting dalam menghadapi era pasca pandemi, transformasi digital dan society 5.0. Transformasi digital melibatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk aksesibilitas, pencarian dan berbagi informasi. Sementara itu society 5.0 menekankan pada konektivitas yang luas antar manusia, perangkat dan lingkungan melalui Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).
Dengan meningkatkan infrastruktur perpustakaan, pengembangan koleksi dan layanan digital yang inovatif, perpustakaan perguruan tinggi diharapkan tetap relevan sebagai pusat pengetahuan dan informasi bagi mahasiswa, dosen, peneliti dan masyarakat.
Kegiatan Konferensi Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (KPPTI) diselenggarakan secara luring, kerja sama antara FPPTI (Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia) Pusat, FPPTI Wilayah Jawa Tengah. Tema KPPTI ke-2 tahun 2023, yaitu: Upscaling Academic Library Resources As a Strategy to Navigate The Post-Pandemic Era, Digital Transformation and Society 5.0 in The Interconnected World. Tema ini sangat penting dalam upaya mendorong peningkatan sumber daya perpustakaan perguruan tinggi menghadapi era pasca pandemi, transformasi digital dan society 5.0.
TUJUAN
- Perpustakaan perguruan tinggi menjadi pusat informasi di era pasca pandemi, transformasi digital dan society 5.0
- Meningkatkan sumber daya dan inovasi layanan perpustakaan.
- Menghasilkan luaran berupa karya tulis ilmiah peneliti (pustakawan) perguruan tinggi Indonesia.
NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Konferensi Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (KPPTI) II, tema:
"Upscaling Academic Library Resources As a Strategy to Navigate The Post-Pandemic Era, Digital Transformation and Society 5.0 in The Interconnected World"
WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Waktu Kegiatan : Rabu – Jumat, 15-17 November 2023
Tempat Kegiatan : Hotel Santika Premiere Semarang
Jl. Pandanaran 116-120 Semarang 50241
SASARAN DAN TARGET PESERTA
Pemakalah Call for Papers & Call for Best Practice (200 peserta), meliputi:
1. Pimpinan/Pengelola Perpustakaan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Khusus, Umum).
2. Pustakawan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Khusus, Umum), Record Specialist, IT dan Arsiparis.
3. Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Ilmu Komputer dan Arsip.
4. Peneliti dan Dosen bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
5. Masyarakat Umum Pemerhati Bidang Perpustakaan dan Informasi.
6. Pengurus FPPTI Pusat dan FPPTI Wilayah di Indonesia.
TEMA CALL FOR PAPER & CALL FOR BEST PRACTICE:
1. Layanan Perpustakaan: Beradaptasi dengan Transformasi Digital
2. Library Makerspaces: Mempromosikan Inovasi dan Kreativitas di Masyarakat
3. Perpustakaan Virtual dan Augmented Reality: Meningkatkan Akses dan Keterlibatan
4. Peran Perpustakaan dalam Mempromosikan Pembelajaran Seumur Hidup di Era Otomasi
5. Analisis Perpustakaan: Memanfaatkan Data untuk Peningkatan Layanan dan Pengambilan Keputusan
6. Kemitraan Kolaboratif dan Inovasi Terbuka: Mendorong Inovasi Perpustakaan di Masyarakat 5.0
7. Aksesibilitas dan Inklusifitas dalam Layanan Perpustakaan: Menggunakan Teknologi untuk Kesetaraan dan Keberagaman
8. Perpustakaan akademik berperan sebagai katalisator komunikasi pengetahuan untuk mendukung penciptaan produk hilir.
9. Masalah hukum dalam peran kurasi informasi perpustakaan dan pendidikan terbuka pengembangan resource (OER) untuk mendukung kurikulum merdeka belajar.
10. Masalah kesejahteraan siswa: Dukungan perpustakaan akademik untuk seluruh siswa